Pemprov DKI Akan Tanggung Biaya Pengobatan Warga Terdampak Aksi 22 Mei
Deskripsi
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, pihaknya siap menanggung serta menjamin seluruh biaya korban aksi 22 Mei 2019 melalui skema BPJS.
"Biaya akan kami tanggung melalui skema Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan," katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (20/5/2019).
Dia menegaskan, pasien tidak perlu mengeluarkan biaya jika menjadi salah satu korban pada aksi yang mungkin akan digelar Rabu besok.
"Jika tidak ditanggung oleh BPJS nanti bisa masuk dalam kegiatan klaim melalui dana APBD," tegasnya.
Widyastuti menjelaskan, korban yang berhak menerima pelayanan kesehatan gratis tersebut merupakan korban yang mengalami cedera akibat terdampak langsung oleh peristiwa di DKI Jakarta.
"Khusus yang terjadi di Kota Jakarta saja ya," ujar Widyastuti.
Dia menambahkan, fasilitas pelayanan kesehatan gratis tersebut tidak berlaku jika ada korban atau pasien pada saat aksi 22 Mei tersebut, namun sebelumnya sudah memiliki penyakit bawaan.
"Tentu hal ini tidak termasuk apabila para warga kebetulan mungkin pada saat pengumuman tadi menonton dan sebelumnya dia memang sudah mengalami sakit," terangnya.
Tim Kesehatan Disebar di 25 Titik
Rencananya ada 25 titik strategis yang menjadi lokasi penempatan tim kesehatan dari Dinas Kesehatan DKI, di antaranya sekitar KPU, Bawaslu, Istana Negara dan DPR/MPR.
Selain itu, Dinkes DKI juga menyediakan 42 Puskesmas, 32 RSUD, 10 rumah sakit rujukan, 82 unit ambulans, 15 URC AGD serta 337 tenaga kesehatan yang disiagakan mulai dari 21 Mei malam hingga 22 Mei.
"Kita berusaha untuk menjamin warga DKI Jakarta mendapatkan suasana aman dan nyaman," tandas Widyastuti.
"Biaya akan kami tanggung melalui skema Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan," katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (20/5/2019).
Dia menegaskan, pasien tidak perlu mengeluarkan biaya jika menjadi salah satu korban pada aksi yang mungkin akan digelar Rabu besok.
"Jika tidak ditanggung oleh BPJS nanti bisa masuk dalam kegiatan klaim melalui dana APBD," tegasnya.
Widyastuti menjelaskan, korban yang berhak menerima pelayanan kesehatan gratis tersebut merupakan korban yang mengalami cedera akibat terdampak langsung oleh peristiwa di DKI Jakarta.
"Khusus yang terjadi di Kota Jakarta saja ya," ujar Widyastuti.
Dia menambahkan, fasilitas pelayanan kesehatan gratis tersebut tidak berlaku jika ada korban atau pasien pada saat aksi 22 Mei tersebut, namun sebelumnya sudah memiliki penyakit bawaan.
"Tentu hal ini tidak termasuk apabila para warga kebetulan mungkin pada saat pengumuman tadi menonton dan sebelumnya dia memang sudah mengalami sakit," terangnya.
Tim Kesehatan Disebar di 25 Titik
Rencananya ada 25 titik strategis yang menjadi lokasi penempatan tim kesehatan dari Dinas Kesehatan DKI, di antaranya sekitar KPU, Bawaslu, Istana Negara dan DPR/MPR.
Selain itu, Dinkes DKI juga menyediakan 42 Puskesmas, 32 RSUD, 10 rumah sakit rujukan, 82 unit ambulans, 15 URC AGD serta 337 tenaga kesehatan yang disiagakan mulai dari 21 Mei malam hingga 22 Mei.
"Kita berusaha untuk menjamin warga DKI Jakarta mendapatkan suasana aman dan nyaman," tandas Widyastuti.
Kuliah Beasiswa...?? Klik Disini
Gambar : Liputan6.com
Sumber : Liputan6.com
Tambahkan ulasan