Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang petugas keamanan atau satpam sebuah perumahan di Gading Serpong, Tangerang Selatan bernama Iskandar mening...
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang petugas keamanan atau satpam sebuah perumahan di Gading Serpong, Tangerang Selatan bernama Iskandar meninggal dunia usai terkena gigitan seekor ular.
Peristiwa itu diketahui terjadi pada Selasa (20/8) lalu sekitar pukul 19.30 WIB.
"Benar, satpam kena gigitan ular dan meninggal," kata Kapolres Tangerang Selatan AKBP Ferdy Irawan saat dikonfirmasi, Jumat (23/8).
Kejadian itu bermula saat seorang warga menemukan seekor ular di area taman. Ular itu diketahui merupakan ular berbisa jenis weling (Bungarus candidus).
Lantaran tak memiliki perlengkapan, akhirnya warga itu melaporkan apa yang ia temukan ke pihak keamanan.
Lalu, Iskandar bersama rekannya, Jaelani, datang membawa peralatan seadanya berupa tongkat. Kemudian, Iskandar menjepit kepala ular dengan tongkat dan menangkapnya dengan tangan kosong.
Namun, diduga Iskandar kurang erat memegang ular sehingga binatang melta itu mematuk jari telunjuknya. Seketika, Iskandar kemudian berusaha menghisap dan mengeluarkan bisa ular pada luka di jarinya itu.
Sementara rekannya, Jaelani berusaha menangkap ular yang terlepas dari tangan Iskandar.
Usai kejadian, Iskandar dilarikan ke Rumah Sakit Bethsaida, namun di sana tidak ada obat penawar bisa ular. Akhirnya, Iskandar dirujuk ke Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang.
"Kemudian dilakukan penanganan dengan dimasukan infus yang dicampur antitoxin," ujar Ferdy.
Disampaikan Ferdy, pada Kamis (22/8) sekitar pukul 05.30 WIB, rekan korban mengabarkan Iskandar telah tiada. Ferdy menyebut saat ini korban sudah dikebumikan keluarganya di pemakaman Desa Cihuni.
Sementara itu dikutip dari akun Instagram Sioux Indonesia yang menjadi wadah pecinta dan pemelihara ular menduga korban tidak paham spesies ular, dan menganggapnya tak berbahaya karena kecil ukurannya.
Padahal, ular weling (Bungarus candidus) itu tergolong binatang nocturnal (mencari mangsa di malam hari) yang salah satu ciri khasnya memiliki bisa. Selain itu, meninjau dari caranya menyodorkan tangan untuk menangkap ular tersebut pada kepalanya.
'Ini menunjukan korban belum pernah mendapatkan pelatihan yg benar ttg teknik handling ular bungarus. Beda spesies, beda teknik handling nya,' demikian dikutip dari instagram tersebut ular_indonesia.
Peristiwa itu diketahui terjadi pada Selasa (20/8) lalu sekitar pukul 19.30 WIB.
"Benar, satpam kena gigitan ular dan meninggal," kata Kapolres Tangerang Selatan AKBP Ferdy Irawan saat dikonfirmasi, Jumat (23/8).
Kejadian itu bermula saat seorang warga menemukan seekor ular di area taman. Ular itu diketahui merupakan ular berbisa jenis weling (Bungarus candidus).
Lantaran tak memiliki perlengkapan, akhirnya warga itu melaporkan apa yang ia temukan ke pihak keamanan.
Lalu, Iskandar bersama rekannya, Jaelani, datang membawa peralatan seadanya berupa tongkat. Kemudian, Iskandar menjepit kepala ular dengan tongkat dan menangkapnya dengan tangan kosong.
Namun, diduga Iskandar kurang erat memegang ular sehingga binatang melta itu mematuk jari telunjuknya. Seketika, Iskandar kemudian berusaha menghisap dan mengeluarkan bisa ular pada luka di jarinya itu.
Sementara rekannya, Jaelani berusaha menangkap ular yang terlepas dari tangan Iskandar.
Usai kejadian, Iskandar dilarikan ke Rumah Sakit Bethsaida, namun di sana tidak ada obat penawar bisa ular. Akhirnya, Iskandar dirujuk ke Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang.
"Kemudian dilakukan penanganan dengan dimasukan infus yang dicampur antitoxin," ujar Ferdy.
Disampaikan Ferdy, pada Kamis (22/8) sekitar pukul 05.30 WIB, rekan korban mengabarkan Iskandar telah tiada. Ferdy menyebut saat ini korban sudah dikebumikan keluarganya di pemakaman Desa Cihuni.
Sementara itu dikutip dari akun Instagram Sioux Indonesia yang menjadi wadah pecinta dan pemelihara ular menduga korban tidak paham spesies ular, dan menganggapnya tak berbahaya karena kecil ukurannya.
Padahal, ular weling (Bungarus candidus) itu tergolong binatang nocturnal (mencari mangsa di malam hari) yang salah satu ciri khasnya memiliki bisa. Selain itu, meninjau dari caranya menyodorkan tangan untuk menangkap ular tersebut pada kepalanya.
'Ini menunjukan korban belum pernah mendapatkan pelatihan yg benar ttg teknik handling ular bungarus. Beda spesies, beda teknik handling nya,' demikian dikutip dari instagram tersebut ular_indonesia.